Mendekat, dan berbisiklah di telingaku
Bawa aku kembali ke masa itu
Cerita tentang senja
Tentang taman dan tikar
Cahaya yang sederhana
Menghangatkan hati kita dengan tawa
Berbisiklah, di telingaku
Padamkan api ini
Damaikan ego yang cemburu
Dengan kabar, dan pertanyaan basa-basi
Yang menggelitik
Yang buat aku ingin mengkritik
Berbisiklah, di telingaku
Dengan nafas-nafas pendek
Yang hangat dan penuh hasrat
Yang memberatkan hati
Dengan ambisi dan mimpi
Berbisiklah, di telingaku
Dengan kalimat yang tak sempurna
Terpotong tangis yang sedu
Dengan air mata yang bermuara
Dan membasahi hatiku
Berbisiklah, di telingaku
Rangkul aku
Dan kita ikuti irama itu
Di bawah cahaya biru
Katakan di telingaku
Dam dudi dam aku padamu.
Saturday, 13 January 2018
Zahra
thank you thank you for making my day full of love i cant help but realize that i even live in your room now my mind never been here with me...
-
“Aku tak menyembah-Mu untuk menghindari neraka, karena itu ibadah para budak. Aku tak menyembah-Mu untuk mengejar surga, sebab itu ibadah pa...
-
Aku memiliki sebuah bintang penyesalan Yang memancarkan kekecewaan Sejauh tiga ribu tahun aku punya perasaan Ia duduk tepat di atas dadaku M...
-
Ada yang namanya bahasa universal. Sebuah bahasa yang kata-nya abstrak dan tak ada satandarnya kaya di kamus. Salah satunya air mata. Tak pe...