Saturday, 4 May 2019

Nostalgia

Angin Timur menyampaikan salam yang tak kukenal wajahnya
Mengingatkanku pada hari-hari pertama di Alexandria
Ketika semua masih biru
Tanpa hati yang cemburu abu-abu

Dengan barang bawaan seadanya, aku pamit pada burung Merpati. Aku yang terbang sekarang. Ijinkan aku untuk terjatuh. Setidaknya, matiku dalam pilihanku.

Musafir dari Aleppo berbaik hati memberuku roti
Mereka akan bermukim di Sidon
Ini yang terakhir kali
Aku janji
Katanya pada sisa kawanan Yahudi

"Sejarah ini milik kita seorang, tak peduli apa yang kau temukan di dalamnya. Itu sebabnya kau bisa temukan dirimu dalam kisah penjual roti di Andalusia. Kau tahu kenapa? Karena kau dan dia adalah manusia. Kalian berbagi satu nasib buruk yang sama ketika dilahirkan -- dilahirkan sebagai manusia. Maka satu-satunya cara untuk bertahan hidup, adalah menerima. Ya, menerima! Kata-kata tidak diberikan padamu untuk meminta. Sakarang aku ingin tanya, apa yang membuatmu pergi, anak muda?"

Aku tersenyum, katanya aku masih muda
Kek, aku pernah memelihara Merpati Putih dari Persia
Pada satu pagi buta,
Ia berkata:
Tu(h)an, kau adalah pengungsianku yang pertama dan terakhir kalinya.

April2019

No comments:

Post a Comment