Legenda mengatakan bahwa ketika Yusuf sedang dilelanh di Mesir, semua orang memberi tawaran yang sangat tinggi untuk membeli wajah tampan itu. Mengenai kisah ini, Fariduddin Aththar dalam bukunya, Manthiqut-thair, menceritakan keberadaan wanita tua dalam kerumunan pembeli yang cukup menarik untuk disimak:
Seorang wanita tua yang keriput dalam kerumunan:
"Hei, biar aku yang membeli pria sombong ini!"
Dengan berteriak dia berbicara para makelar itu
"Tubuh dan ketampanannya membuatku gila
lihat semua benang di gelondongan yang telah kugulung!
Ambillah sebagai pembayaran dan juallah dia padaku.
Dan letakkan tangannya pada tanganku, dengan lembut!"
Pedagang itu tersenyum dan berkata, "Orang bodoh,
aku telah mendapat penawaran bernilai ratusan kali;
mutiara diantara segala permata ini bukan untukmu.
Wanita tua, apa yang bisa kulakukan dengan benangmu?"
"Aku tahu aku tidak akan memperoleh karunia ini,
tapi kawan dan lawan akan membuatku senang
mengatakan pada dunia, meskipun dengan malu-malu,
setidaknya dia tidak takut berusaha!"
Dalam syair lain dari Hubba, penyair wanita Turki, wanita tua ini kembali muncul:
Setiap orang memberikan apa pun yang dimilikinya
Karena dia ingin ikut berbagi nasib.
Kamu dan wanita tua itu sama dalam hal ini:
Apa yang ditawarkannya untuk kebahagiaan Yusuf?
Dia datang dengan dua tangan penuh benang
Dengan harapan dapat membeli wajah tampan itu.
No comments:
Post a Comment