Yang memancarkan kekecewaan
Sejauh tiga ribu tahun aku punya perasaan
Ia duduk tepat di atas dadaku
Menghisap rokok dan meminum kopi
Tanpa peduli seberapa rapuh hati yang di dudukinya
Suatu hari aku meminta bos memberiku perintah
Dan senjata
Karena sejak hati itu hancur
Tak ada lagi lagu dan film
Yang bisa membuatku merasa
Hari itu tidak ada lagi yang berharga
Teman, keluarga, dan jalan-jalan sempit di Hamra
Aku sudah relakan semuanya
Tinggal tunggu hari tanpa dosa
Untuk melepas pelatuk di setiap kepala
Apa arti hidup?
Mungkin kalian tahu jawabannya
Tapi jujur saja, aku sudah bosan mendengar pertanyaan itu
Di hadapan cermin aku bertanya
Tidakkah kau marah?
Ketika diberi tanpa kau pinta
Lalu dituntut untuk menjaga
Aku tahu ini soal ujian anak-anak Adam
Sejak masa ketiadaan nabi yang mencerahkan
Sebuah masa transisi dari kesatuan,
Menuju kemajemukkan
Aku percaya itu adalah sejarah yang hilang
Aku memiliki bintang penyesalan
Memancarkan kekecewaan
Sampai jarak tiga ribu tahun perasaan
Ia duduk di atas dadaku menghisap rokok
Dan meminum kopi
///
Dan kepada Tuhan aku memohon
Tarik aku dari arus kuat keinginan
Yang tak berujung kecuali pada penyesalan
Reality Bites
Empat Mei 2019
2 comments:
Update lg dong blognya :(
Bib, email wkwkwk
Post a Comment