Ia tidak berdetak dengan irama
Sebagaimana harusnya
Iya, angin musim semi itu dingin
Menusuk sampai menggigil
Ini awal fajar, gigilanku tak wajar
Namun tak selalu
Bisa saja tenang dan nyaman
Seperti merasakan kehangatan
Tebak! Tebak kenapa begitu! Harusnya kau tahu!
Sudah kutenggak dan aku kembung
Senyum-Mu dalam secangkir bening
Rasa-ku tumpul
Sampai cemberut, pun ku-minum!
Raut wajah-Mu akan kurebut cuma-cuma
Jangan takut! Pasang harga setinggi-tingginya!
Rendah pun, kubeli dengan harga diri!
Kau bukan barang yang bisa dibeli
Namun nyatanya begini,
Ku-rogoh kocek
Dan lemparkan air mata
Lengkung bibir itu
Terlihat bekasnya
Di dinding hatiku
Hati ini keras seperti batu
Kau seniman yang memahat
Nama-nama di mukanya
Bukan nama-ku, nama-Mu, nama-Nya
Tapi Anjing, Babi, Sempak
Kata penuh rasa
Pembebas prasangka
Tuhan! (Sebagai Satu-Satunya Telinga)
Jangan kasih dia bahagia!
Agar terbiasa dengan bahaya
Karena dunia-Mu itu fana
Dan kalimat-ku nyata
Venus Cleopatra dan Layla
Minggir kau semua!
Sang Nona mau lewat!
Bersepatu kalimat
Bergaun hakikat
Bermahkota anti karat
Bertabur pujian tanpa syarat!
2018
No comments:
Post a Comment