Sunday 5 May 2019

Senyum Neli



Gambar ini pertama kali dibuat berbulan-bulan silam. Berawal dari iseng, siapa sangka akan sangat mahal harganya.
/
Namanya Neli. Ia seorang anak bos restoran yang tak pernah makan di restorannya sendiri. Bangsat memang pengusaha itu. Dia tahu apa yang dimasukkan ke dalam bumbu rahasianya. Aku tak tahu. Jadi tak bisa cerita.
/
Neli anak yang baik... Suka menolong dan rajin menabung. Dia terlahir dengan takdir jatah warisan sekian M totalnya. Dan dia jadi lebih kaya lagi karena jarang menghambur-hamburkan uang ketika mau lebaran -- untuk beli baju misalnya. Ia humble, begitu bahasa mahasiswa-nya.
/
Neli lebih suka menghabiskan waktu di luar, berjalan kaki dari satu halte Transjakarta ke halte lainnya. Ia menolak pakai mobil. Macet, katanya. Daripada macet sendirian kan mending rame-rame di bus. Kegiatan ini membuat Neli lebih mudah bergaul dengan setiap orang. Neli banyak mengobrol dengan beragam kelas masyarakat sampai ia cukup menunjukkan tanda-tanda ke-kiri-an tanpa perlu membaca Das Kapital. Bagaimana lebih detailnya tanya saja pada Neli.
/
Satu hari, Neli sedang berjalan menikmati langit Jakarta yang mendung. Trotoar sekitaran Monas kan gede tuh. Neli suka sekali jalan disitu, apalagi dalam keadaan mendung. Tapi karena sudah satu putaran, Neli mulai keringatan dan ngos-ngosan. Akhirnya ia putuskan untuk rehat sejenak di salah satu halte, sambil nyebat dulu.

/
Duduk di sebelahnya seorang berpakaian serba putih yang terlihat khusyuk. Mulutnya komat-kamit tak terdengar apa yang diucapkan. Matanya menunduk melihat ke selebaran yang dipegangnya. Neli tak tahu kenapa ia memperhatikan orang asing di sebelahnya itu. Tak lama, si orang berpakaian putih seperti sadar sedang diperhatikan dan balik menatap Neli. Tiba-tiba ia geleng-geleng kepala dan berucap, "Kamu cantik, tapi tak berkerudung. Apa artinya?" lalu pergi begitu saja. Entah apa yang merasuki pikiran Neli, pokoknya dia kaget. Tak percaya apa yang di dengarnya. Sela beberapa detik, setelah semuanha kembali terasa normal, ada yang hilang dari Neli: semangatnya. Hari itu, seorang tak dikenal baru saja geleng-geleng kepala begitu melihatnya. Sejak itu, kita semua kehilangan senyum Neli.
/
Entah bagaimana ia sekarang. Aku tak tahu di mana Neli.

Oktober2018

No comments:

Post a Comment

Zahra

thank you thank you for making my day full of love i cant help but realize that i even live in your room now my mind never been here with me...