Kepak sayap merpati terlihat di antara kepulan asap. Asap yang menandakan pengangguran di negeri orang. Orang bilang ambisi akan mengangkat semangat. Semangat juang perubahan dan pergerakan. Pergerakan yang biasa menggulingkan kursi kini hanya menggulingkan bantal. Bantalan kemalasan yang asik mendengar suara kipas. Kipas memori mengingatkan kehangatan rumah. Rumah tempat semua bermula walau belum tentu berakhir. Berakhir sudah masa keemasan yang tinggal kenangan. Kenangan yang hanya dipakai untuk menghibur bukan mendorong. Mendorong hati dan pikiran untuk terjun ke realitas dalam mimpi. Mimpi yang telah dibentuk sedemikian hingga sejarah patut mengenang. Mengenang keberhasilan atas jerih payah yang entah kapan. Kapan keluhan berhenti aku tak tahu. Tahu pasti bahwa besok bisa sekarang. Sekarang pun hanya sanggup menulis tanpa berbuat. Berbuat sesuatu yang pantas ditulis. Ditulis lah note ini. Ini agar aku ingat bahwa semangat pernah muncul disini.
Beit El Kil
Selasa malas, sore
No comments:
Post a Comment